03 April 2008

Meretas Kegagalan dengan Perencanaan

Hasil sebuah penelitian di Amerika menyimpulkan bahwa lebih dari 80 % perusahaan baru akan mengalami kegagalan dalam 2 tahun pertama bisnisnya. Hal ini tak jauh beda dengan cerita wirausahawan – wirausahawan kita yang harus menutup usahanya yang belumberselang lama , kemudian mencoba membuka lagi dan begitu selanjutnya.

Kebanyakan dari wirausahawan kita tidak memahami penyebab kegagalannya dan yang sering pula terjadi banyak yang tidak mempunyai catatan, mereka menganggap bahwa dengan catatan hanya menambah pekerjaan, memboproskan waktu dan merepotkan.


Jika nanti bertemu dengan masalah misalnya kekurangan dana atau tidak adanya pemasok yang diandalkan, baru mereka mencari jalan keluarnya. Padahal dalam banyak hal para pemasok atau para pemberi kredit baik itu perbankan, maupun lembaga keuangan lainnya ketika akan memberikan solusi dan sebelumnya memberikan pertanyaan sebab-sebab kesulitan yang dialami , mereka tidak bisa memberikan jawaban.

Banyak contoh wirausahawan kita yang ulet, giat tetapi selalu gagal, membuka sebuah usaha kemudian menutupnya, membuka kembali beberapa saat menutupnya kembali. Berpindah dari bidang usaha satu ke bidang usaha lainnya baik berpindah lokasi ataupun berpindah tempat pada lokasi semula.

Tujuan dan Rencana
.
Sebagai wirausahawan seharusnya mampu untuk memahami tujuan dan rencana. Sering kita mendengar seorang wirausahawan mempunyai keinginan berhasil ketika umur 40 tahun dan ketika gagal tidak tercapai maka diubahlah menjadi umur 50 tahun misalnya, tidak ada yang salah dalam hal ini jika menyangkut tujuan akan tetapi jiak menyangkut rencana perlu dikaji ulang.

Bagaimana dengan tujuan tadi apakah didalamnya sudah ada rencana yang agak terperinci, yang berisikan cara-cara untuk mencapai tujuan BERHASIL tersebut. Apakah program dan cara penilaian berhasil sudah dipunyainya. Inilah yang banyak tidak dipunyai wirausahawan.

Bisnis Besar dan Bisnis Kecil
.
Rencana dalam perusahaan berskala besar dan perusahaan berskala kecil terdapat perbedaan yang sangat mendasar yaitu jumlah personilnya. Pada bisnis besar banyak tenaga kerja yang mengisi banyak fungsi dan jabatan sedangkan pada bisnis kecil hanya satu orang atau beberapa orang merangkap banyak fungsi dan jabatan sekaligus.

Seorang wirausahawan dituntut untuk berotak kreatif, inovatif, dinamis, dapat berpikir luas dan kalau perlu siap menyurutkan langkah dahulu sebelum kemudian maju kembali. Wirausahawan dituntut untuk lebih gesit dalam menganalisa situasi terlebih lagi dalam keadaan darurat. Berbeda dengan pengusaha besar dapat mengumpulkan para ahlinya untuk membahas suatu masalah diperusahaannya, sedangkan wirausahawan harus benar-benar mandiri, harus dapat menentukan langkah-langkah yang perlu diambil, menganalisi kejadian di sekitarnya memutuskan setiap persoalan dan masalah serta mengarahka langkahnya sendiri.

Tantangan Berwirausaha

Sehingga muncul pendapat untuk mengoperasikan usaha kecil yang penuh dengan dengan tantanagan berat perlu seseorang yang terampil. Jadi jika ada pendapat bahwa wirausahawan adalah orang merdeka menjadi majikannya sendiri akan menemukan kekecewaaan sebab seworang wirausahawqan harus bertemu dengan majikan-majiakn seperti peraturan pemerintah, para pemasok, para kreditor, para pelanggan, kondisi pasar ataupun tuntutan pribadi dan rumah tangga.

Pentingnya Rencana Usaha
Rencana Usaha harus dipahami sebagai alat untuk menggariskan arah perusahaan untuk melihat tingkat kemajuan di titik awal, titik jangka tertetntu dan sampai titik akhir. Rencana usaha ini akan memberikan beberapa keuntungan seperti :

  • Rencana usaha memberikan uraian tentang berbagai langkah yang harus dilalui. Rencana usaha biasanya terdiri dari sasaran usaha, target, pedoman pelaksanaan bagi berhasilnya sebuah tindakan danm ajdwal kerja. Degan adanya rencana usaha tersebut tentunya dapat membimbing setiap usaha dalam melalui tahap-tahap pertumbuhan usaha , Juga untuk menjamin agar usaha dapat bertahan selam amungkin dengan lebih mengenal akan kesempatan dan dapat dijadikan sebagai pedoman selagi uasaha dlam kondisi lemah.
  • Rencana usaha memungkinkan pra kreditor mudah memahami kemungkianan berhasinya usaha yang dijalankan. Para kreditor akan mendapat gambaran yang sesungguhnya tentang usaha yang dijalnkan sehingga sipa membantu jika dipoerlukan. Perlu diketahui ketika kita menajukan permohonan kredit ke bank ataupun elmbaga keuangan lainnya pertanyaa yang pertama duiajukan adlah : "Untuk apa kredit itu dan apa rencananya?'
  • Rencana usaha dapat dijadikan sebagai alat komunikasi jika wirausahaawan perlu menjajagi kebutuhan tenaga kerja atau mencari pemasok yang memadai. Misalnya dengan melihat jadwal kerja yang ada dapat segera mengetahui berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan,dengan kualitas tertentu, jumlahnya berapa, berapa imbalan yang diberikan.
  • Rencana usaha dapat menolong untuk mengembangakan kemmpuan amnaejrial wirausaha. Misalnya untuk merancang berapa harta, berapa kewajiban, tingkat kepeluan dana, tiongkat persaingan, dan cara mengatasi maslah yang mungkin timbul

Dengan demikian rencana yang dikembangkan dengan baik akan menolong wirausaha untuk mengetahui segi kekuatan usaha yang dimiliki, mengurangi segala kelemahan seminimal mungkin, mempersiapkan wiraushawan agar mampu memeperkecil resiko dan memprbesar peluang.


Tidak ada komentar:

Merebut Masa Depan

Masa depan sukses pasti menjadi impian setiap orang, berbagai cara diupayakan untuk mencapainya. Standard tentunya sudah ditentukan lebih a...