Tampilkan postingan dengan label Manajemen Keuangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Manajemen Keuangan. Tampilkan semua postingan

17 Februari 2009

9 JURUS SUKSES / KAYA

1. TIDAK PAMER
Jika anda selalu terpengaruh gaya hidup yang serba serbi seperti gonta ganti mobil, gadget, dll tanpa perhitungan yg matang, berarti anda bukanlah org kaya dan tidak berbakat kaya. Mobil atau jenis gadget lain nilainya turun 30% dari awal beli. Dan bisa di kategorikan non aset. Milyuner dimana2 terkenal krn 3 prinsip yaitu hati-hati, hemat, dan tidak boros. Jadi lebih baik kita memilih kebebasan finansial daripada status sosial.

2. TAHU MOMEN KAPAN BELI KPN JUAL
Tahu kapan saatnya berinvestasi dan menjual untuk di jadikan aset yang bernilai lebih

3. TAHU TEKNIK INVESTASI
Investasi adalah sebuah siklus, bukan garis linear. Saat ekonomi baik, terjadi pembangunan besar2an di seluruh dunia, ini saat yg tepat menjual properti. Pegang uang kontan, tukar ke jenis investasi lain, misalnya emas batangan. Saat ekonomi memburuk, suram, kredit macet, duit ketat, bank enggan mengucurkan kredit, developer sulit menjual propertinya, ini saat yg tepat untuk belanja besar2an.

4. MENGEMBANGKAN DIRI
Tahu situasi bisnis dan selalu belajar

5. TAHU MASALAH EKONOMI MAKRO
Inilah sedihnya hidup di negara berkembang, di mana belanja negara lazim di bayar dgn uang baru. Duit yg baru keluar dari bank memang wangi, biasa kita cium dgn ganas sebelum di berikan ke tangan org lain. Tapi itu adalah bencana karena kalau peredaran uang tidak di kendalikan maka memunculkan persoalan serius seperti inflansi dan melonjaknya harga barang.

6. MEMAKSA ANAK MANDIRI
Kata orang, inilah sebab musabab kenapa kebanyakan anak2 orang kaya gagal meneruskan usaha atau kejayaan orang tuanya. Dan mengapa harta generasi pertama jarang bertahan usai generasi ketiga. Sebab, beda dengan orang tuanya yang mengumpulkan rupiah demi rupiah, kebanyakan justru anak2nya di beri pameran kemewahan di sekelilingnya. Jadi mereka "taken for granted" bahwa segala sesuatunya tidak perlu perjuangan lagi. Sekali anak keluar rumah baik itu sekolah atau sudah bekerja sendiri, didik serta batasi pemberian uang. Jangan anak sudah bisa bekerja masih saja di supply uang. Hal ini membuat anak tidak bisa kreatif serta mengganggap remeh lingkungan sekitar krn masih ada orang tua yang bisa di andalkan. Mental baja dan pejuang perlu di pupuk dari dini, bukan turun dari langit.

7. PAHAM JENIS-JENIS INVESTASI

8. BELI MURAH JUAL MAHAL

9. TIDAK RAKUS
Hati2 dengan segala sesuatu yang "too good to be true". Segala sesuatu hal harus hati2. Jika terjadi inflasi 10% per tahun, kita sudah cukup puas dengan return 20-25% per tahun asalkan konstan di bandingkan investasi dengan keuntungan 100% yang biasanya berakhir tragis. Perlu di ingat juga, setiap investasi pasti ada resiko.

04 Juli 2008

Mengapa Manajemen Modal Kerja Penting Dijalankan?

Memiliki kebebasan finansial dan juga waktu bagi seorang pebisnis bukan berarti usaha sudah pasti sukses dijalankan sesuai kehendak hati. Perlu pengaturan untuk kedua hal tersebut sehingga pebisnis bisa mencapai tujuan usaha.

Dalam hal kebebasan dalam finansial (keuangan) misalnya, meskipun sebuah usaha dapat mengurangi investasi dalam bentuk aktiva tetap dengan cara leasing, namun kebutuhan-kebutuhan seperti kas, piutang dan persediaan tidak dapat dihindari. Kapan dan bagaimana kebutuhan tersebut bisa muncul hanya waktu yang bisa menjawab. Pebisnis hanya bisa berjaga-jaga untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Oleh karena itu lah perusahaan, terutama perusahaan kecil membutuhkan sebuah pengelolaan modal kerja atau biasa disebut manajemen modal kerja. Jadi dalam manajemen modal kerja ada yang namanya manajemen kas, manajemen piutang dan manajemen persediaan.

Modal kerja sendiri berdasarkan beberapa literatur, meliputi seluruh aktiva lancar dikurangi utang lancar. Ada tiga konsep yang biasa digunakan dalam pendefinisian modal kerja. Konsep kuantitatif, seperti namanya, menunjuk pada jumlah dana yang tersedia bagi operasional jangka pendek, atau biasa dianggap sebagai jumlah aktiva lancar. Konsep selanjutnya, kualitatif atau kualitas modal kerja, biasa menunjuk kepada posisi aman bagi kreditur jangka pendek, karena adanya kelebihan aktiva lancar terhadap utang lancar. Sementara berdasarkan konsep fungsional menunjuk pada fungsi dana untuk menghasilkan income dari usaha.

Banyak hal bisa terjadi selama usaha berjalan. Dan sangat berpeluang modal kerja mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Bagaimana tidak? Jika pebisnis menandatangani kontrak utang jangka panjang baru misalnya, yang diimbangi penambahan aktiva lancar, sudah tentu modal kerja akan berubah, menjadi lebih besar. Hal sebaliknya misalnya. jika suatu saat usaha mengalami kerugian, atau membeli aktiva tetap untuk usaha, sudah pasti mengurangi modal kerja. Belum lagi potensi turun naiknya nilai aktiva lancar.

Adanya potensi-potensi perubahan modal yang disebabkan berbagai faktor tersebut, manajemen modal kerja sangat berguna dalam mengantisipasi berbagai kebutuhan usaha terkait modal kerja.

Banyak manfaat bisa dipetik dari pengaplikasian manajemen modal kerja. Aktivitas ini memungkinkan usaha memiliki cukup persediaan bagi konsumen. Selain itu memungkinkan usaha membayar semua kewajiban dengan tepat waktu. Manajemen modal kerja juga dapat melindungi usaha dari krisis modal kerja yang disebabkan penurunan nilai aktiva lancar. Hal yang tak kalah penting, aktivitas ini membantu usaha beroperasi lebih efisien karena kesulitan dalam mendapatkan barang dan jasa terlebih dahulu sudah dapat diatasi

Sumber : wirausaha.com

Ragam Sumber Dana Jangka Menengah Usaha

Tidak ada pembatasan yang pasti antara jenis sumber dana usaha jika dibagi menurut waktu, jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang. Namun secara umum pembiayaan yang berjangka waktu satu hingga sepuluh tahun dikategorikan ke dalam pembiayaan jangka menengah. Sementara jika lebih dari masa tersebut di kategorikan menjadi pembiayaan jangka panjang.

Khusus pembiayaan jangka menengah yang kerap jadi pilihan usaha pebisnis, pada dasarnya secara global ada beberapa jenis pembiayaan termasuk di dalamnya. Diantaranya adalah term loan. Term loan biasa diberikan oleh bank komersial, asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan pemerintah dan supplier perlengkapan. Besarnya tingkat bunga term loan ditentukan beberapa faktor seperti tingkat bunga umum, besar kecilnya pinjaman, jatuh tempo, dan jumlah utang yang telah dimiliki sebelumnya.


Jenis pembiayaan jangka menengah lainnya adalah equipment loan, yaitu pembiayaan yang biasa digunakan untuk pengadaan perlengkapan baru. Equipment loan biasanya diberikan untuk perlengkapan yang mudah diperjualbelikan, dan bukan perlengkapan yang terspesialisasi.
Equipment loan biasanya diberikan oleh bank komersial, penjual perlengkapan, perusahaan asuransi, dana pensiun dan lembaga pembiayaan lainnya. Terdapat dua instrumen bisa digunakan dalam membiayai equipment ini, yaitu melalui kontrak penjualan kondisional dan hipotek barang bergerak. Jika perusahaan menggunakan kontrak penjualan kondisional untuk membiayai pembelian perlengkapan, penjual akan menahan sebagian sampai pembeli melunasi keseluruhan pembiayaan sesuai kontrak. Jadi pada saat perlengkapan dikirim biasanya penjual menerima down payment dan pembeli bersedia melunasi secara periodik. Hingga pada saat pelunasan berakhir maka penjual akan menyerahkan perlengkapan yang ditahan atau surat-surat perlengkapan tersebut.

Sementara hipotik barang bergerak lebih umum digunakan oleh bank komersial. Sama halnya dengan pemberian gadai, pemberi pinjaman memiliki atau menguasai hak gadai atas suatu perlengkapan dan peminjam akan melunasinya untuk jangka waktu tertentu. Apabila dikemudian hari peminjam tidak dapat melunasi utang, maka pihak pemberi pinjaman akan menjual perlengkapan yang ditahan tersebut. Namun belakangan berkembang pemikiran bahwa pemberian hak gadai tanpa harus menahan perlengkapan sebagai objek gadai. Alasannya utamanya, perlengkapan yang dijadikan sarana produksi jika ditahan bisa-bisa akan menghambat proses produksi peminjam dan mengakibatkan ketidakmampuan membayar pinjaman.

Pembiayaan leasing

Sebagai salah satu bentuk pembiayaan, leasing menjangkau objek-objek seperti apartemen, perkantoran, pertokoan, telepon, mobil, komputer hingga bangunan dan peralatan pabrik. Leasing merupakan suatu kontrak antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva (lessee) untuk jangka waktu tertentu. Lessee dapat memanfaatkan aktiva tanpa harus memilikinya, tanpa menanggung biaya perawatan, pajak atau pun asuransi. Sebagai kompensasi, lessee berkewajiban membayar sewa aktiva yang digunakan.

Beberapa bentuk leasing yang populer diantaranya sale and leaseback, operating leases dan financial leases. Sale and leaseback dimana perusahaan yang memiliki aktiva menjual aktiva tersebut kepada perusahaan lain dan sekaligus menyewa kembali aktiva tersebut untuk periode tertentu. Pembeli aktiva dapat berupa bank, asuransi, perusahaan leasing, pegadaian atau pun investor individu.

Operating leases, dimana pihak lessor menyediakan pendanaan sekaligus biaya perawatan yang keseluruhannya tercakup dalam pembayaran leasing. Sementara pada financial leases, lessor tidak menanggung biaya perawatan, tidak dapat dibatalkan dan diamortisasikan secara penuh.

Sumber: Buku Manajemen Keuangan Edisi 3 Karangan R Agus Sartono

Merebut Masa Depan

Masa depan sukses pasti menjadi impian setiap orang, berbagai cara diupayakan untuk mencapainya. Standard tentunya sudah ditentukan lebih a...