Aula STPI Bina Insan Mulia pada hari Selasa 15 April 2008 pukul 16.00 – 17.00 WIB dipenuhi banyak orang yang begitu antusias mendengarkan RUA Zaenal Fanani, Ketua Yayasan SPA (Silaturahim Pecinta Anak-anak) Yogyakarta menyampaikan materi empowering yaitu sebuah materi yang memberikan penguatan semangat untuk mencapai tujuan khususnya menyemangati seluruh yang terlibat dalam Yayasan SPA. Forum ini memang dijadikan sarana bersilaturahmi bagi semua yang terlibat di dalam Yayasan SPA dan keluarganya, makanya dinamakan SEP yaitu kependekan dari SPA Empowering Forum. Hari itu adalah hari pertama forum diselenggarakan yang dikoordinasi oleh Jaja, peserta 40 orang, menurut evaluasi banyaknya yang tidak hadir dikarenakan pada leaflet undangan tidak dicantumkan tempat penyelenggaraan.
Sejak awal hingga akhir peserta sangat antusias memperhatikan seluruh materi yang disampaikan karena mentor memang ahli dibidangnya sehinmgga mampu mengelola kelas secara baik, mentor diawal menceritkan seorang pasien yang sudah di vonis menunggu hari kematiannya karena menurut dokter obatnya sampai saat ini belum diketemukan dan segala upaya telah dilakukan. Pada suatu hari dokter bercerita kepada pasien tersebut bahwa ada obat yang masih dalam penelitian, pasien dengan dorongan yang sangat kuat untuk sembuh maka walau sudah dikatakan masih dalam taraf penelitian tetap meminta obat itu diberikan ternyata sembuh. Esoknya dokter sampaikan bahwa pengguna obat penelitian tadi hanya dia yang sembuh yang lain tidak. Seteleh mendengar hasil penelitian pasien kembali sakit, esoknya dokter bercerita bahwa dia sudah memperbaiki formulanya seperti semula pasien meminta untuk diobati dengan obat penelitian tadi, sembuh juga. Esoknya pasien ketika membaca tabloid tentang hasil penelitian formula baru yang di berikan padanya bahwa yang sembuh hanya dia maka kembali sakitlah dia dan tak lama kemudian meninggallah pasien tadi.
Cerita berikutnya mentor menantang peserta untuk mematahkan pensil dengan satu jari, banyak peserta yang tak berani mencoba, maka ditawarkannya kepada peserta perempuan tidak kepada peserta laki-laki dengan alasan jika nanti gagal tidak bisa mematahkan agar tidak malu besar. Maka mentor menunjuk salah satu peserta yaitu Desi atas dorongan Yudi suaminya dan peserta yang lain dia maju ke depan dengan keragu-raguannya ternyata betul pensil tak dapat patah dan langsung nyengir merasakan kesakitan jarinya.
Kemudian mentor memilih peserta yang fisiknmya lebih kecil sebelum aksi dimulai mentor memberi arahan maka patahlah pensil tadi tepuk tangan bergema dan Ama yang mematahkan pensil tadi menangis haru. Apa yang dibisikkan mentor tadi "bayangkan bahwa pensil itu lidi dan jarimu besi." Maka majulah Hibana patahlah pensil itu, maju lagi Katri patah juga pensilnya.
Setelah memberikan beberapa contoh mentor menguraikan sebab mereka yang mampu mematahkan pensil dan mereka yang tidak mampu mematahkan pensil. Belief atau kepercayaan adalah sumber dari kekuatan tersebut, banyak dari kita tidak mampu mengerjakan sesuatu atau menyelesaikan suatu pekerjaan bukan karena ketidakmampuan tetapi karena pola pikir kita yang sudah keliru. Ketika memulai pekerjaan sering kita dihinggapi keraguan, atau telah terpola bahwa kita tidak mampu. Pola ini sering akibat dari self talk yang kita kerjakan tiap hari tanpa sadar atau disadari seperti setiap ada peristiwa maka kita berkomentar negativ baik terbesit dalam batin atau terucap melalui mulut.
Contoh pertama sering kali seorang guru ketika mengajar didepan kelas mengatakan : "Anak-anak perhatikan dengan sungguh-sungguh pelajaran ini. Ini Matematika adalah pelajaran sulit oleh karena itu harus konsentrasi penuh tidak boleh bermain-main". Begitu pula murid melihat sudah berkomentar :" Wah banyak rumus, rumit, sulit". Komentar-komentar seperti inilah yang sering kita lakukan .
Contoh kedua menjadi kebiasaan kita selalu mengeluh apapun baik akan sedang atau sudah dikerjakan selau mengeluh, hal ini seperti orang mengeluarkan air dari dalam sebuah ember dengan gayung, sedikit demi sedikit akhirnya habis. Begitu pula ketika mengeluh energi positif yang ada sedikit demi sedikit akan habis maka yang terjadi pola pikir yang muncul negative dan ketidakberhasilan yang terwujud. Hal ini bukan dikarenakan ketidakmampuan tetapi karena pola pikir yang keliru. Untuk sukses atau lebih sukses maka pola pikir harus diperbaiki.
16 April 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Merebut Masa Depan
Masa depan sukses pasti menjadi impian setiap orang, berbagai cara diupayakan untuk mencapainya. Standard tentunya sudah ditentukan lebih a...

-
Masa depan sukses pasti menjadi impian setiap orang, berbagai cara diupayakan untuk mencapainya. Standard tentunya sudah ditentukan lebih a...
-
Rabu 15 Agustus 2007 pukul 20.00 di rumah bapak Muhyidin Ada rapat masjid dengan jumlah undangan 38 dan hadir 30, materi evaluasi renovasi m...
-
Layaknya sebuah peperangan, strategi sangatlah penting sehebat apapun tak akan banyak berguna, jika para serdadunya tak mampu menjalankan s...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar