10 April 2008

Kapal-Kapalan Dan Pohon Yang Ditebang

Setiap pagi shubuh menjadi rutinitas menyimak kuliah shubuh baik dari radio ataupun dari televisi, untuk pagi Rabu, 9 April 2008 saya pencet tombol power radio kemudian saya tinggal untuk mengerjakan pekerjaan rutin di pagi hari yaitu membantu Ardi dan Galuh bersiap-siap kesekolah dan sarapan pagi. Ternyata radio yang mengudara adalah Radio Petra Yogyakarta isinya siraman rohani Kristen.
Dari siraman rohani yang disampaikan seorang pendeta Kristen yang saya tidak tahu namanya hanya orasinya sangat bagus disana bercerita tentang dua kisah yang saya cermati merupakan pelajaran bagus bagaimana mensikapi hidup dengan berpikir positif.


Pertama diceritakan tentang seorang anak bermain kapal-kapalan yang dihanyutkan di laut, semakin lama kapal tersebut menjauh dan menjauh maka teriaklah sang anak minta tolong kepada orang tuanya untuk mengambil kembali kapal-kapalannya tadi. Apa yang dilakuakan orang tua anak tersebut ? Dia mengambil batu kemudian dilemparnya air disekeliling kapal-kapalan itu. Apa yang terjadi ? Air menjadi berombak yang mengoncangkan kapal-kapalan anak tadi, tidak hanya sekali orang tua anak tersebut melempar air sehingga terjadilah ombak yang semakin besar. Sang anak kebingungan dengan cara yang dilakukan orang tuanya kareana sangat kawatir kapal-kapalan yang dia miliki akan tenggelam oleh ombak yang semakin besar. Apa yang terjadi ternyata dengan lemparan batu tadi telah mengakibatkan ombak besar dan dapat mengakibatkan kembalinya kapal-kapalan anak tadi kembali kepantai.

Cerita yang kedua ada seorang penebang kayu menebang kayu besar ditengah hutan, kayu tadi digambarkan bisa bicara sehingga selama ditebang selalu menjerit, aduh, aduh, aduh. Tidak cukup itu kayu tadi juga dipotong-potong, dipeceli hingga sesuai rencana penebang kayu tersebut, selama itu kayu selalu berteriak aduh, aduh, aduh merasa kesakitan. Penebang kayu terus mengerjakan sesuai rencana tanpa menghiraukan teriakan kayu tersebut. Apa yang terjadi? Ternyata penebang tadi telah dengan sabar membentuk kayu tadi menjadi sebuah biola yang menjadikan kayu tadi mempunyai harga dan nilai yang lebih tinggi dibandingkan jika kayu itu tetap di hutan tidak ditebang dan tidak di buat biola.

Dari cerita tadi dapat disimpukan bahwa banyak dari kita sering ketika mendapatkan musibah atau ujian dari Tuhan selalu mengeluh, bahkan menghujat. Kita tidak tahu apa rencana Tuhan atas semua kejadian yang terjadi, tentunya yang terbaik buat umatnya. Dari dua contoh tadi bagaima kayu yang tak pernah di tengok orang menjadi sebuah biola yang diinginkan orang karena darinya akan diperoleh kedamaian bagi pendengarnya. Dari cerita satunya tentang ombak besar kita dapatkan pelajaran dengan musibah yang kita alami ternyata adalah wujud kasih sayang Tuhan ingin mengembalikan umatnya untuk kembali dekat kepanya.

Kesimpulan
dari kedua cerita tadi seharusnyalah kita selalu berpikir positif terhadap segala kejadian yang menimpa hidup kita karena Sang Pencipta pasti memepunyai rencana terbaik untuk kita tentunya.

Tidak ada komentar:

Merebut Masa Depan

Masa depan sukses pasti menjadi impian setiap orang, berbagai cara diupayakan untuk mencapainya. Standard tentunya sudah ditentukan lebih a...