15 Februari 2009

Integritas

Integritas selalu menjadi salah satu pertimbangan terberat untuk memilih seorang pemimpin. Namun sebenarnya integritas dibutuhkan bagi setiap profesi, termasuk marketer. Integritas, sebenarnya sebuah kata yang memiliki definisi sederhana, namun sulit untuk direalisasikan. Inti dari integritas adalah kesatuan kata dengan perbuatan yang sesuai dengan kode etik dan berlaku untuk segala kondisi.

Integritas selalu dikaitkan dengan makna jujur, amanah, komitmen dan konsisten. Keempat makna integritas itulah yang menjadi prasyarat utama bagi calon customer untuk mempercayai orang atau perusahaan yang menawarkan produknya. Dan percaya *(trust)* ini yang membuat calon customer memutuskan untuk membeli. Bagaimana sih prosesnya?

Ketika marketer menawarkan sesuatu kepada calon customer, sebenarnya yang ia lakukan adalah sedang mempangaruhi pikiran calon customer tersebut. Kalau orang jaman dulu melakukanya dengan menggunakan ilmu pengasihan atau yang lebih ekstrim dengan ilmu gendam. Prosesnya hampir sama, yaitu mempengaruhi pikiran orang lain untuk melakukan apa yang kita inginkan. Dalam hal ini yang kita inginkan adalah calon customer membeli produk yang kita jual.

Setiap orang memiliki kemampuan bawaan untuk mewaspadai atau bahkan mencurigai setiap orang yang tidak ia kenal. Kemampuan ini yang akan menjadi tembok penghalang seorang marketer untuk langsung melakukan closing pada calon customernya.

Nah..kunci untuk meruntuhkan tembok tersebut adalah integritas. Integritas dibutuhkan bukan hanya untuk hal-hal besar, integritas dalam hal-hal kecil justeru sangat dibutuhkan sebagai indikator bagi hal-hal lain yang lebih besar.

Berbohong, walaupun pada hal kecil tetap saja akan menodai integritas, setidaknya akan menjadi satu catatan untuk mengurangi kepercayaan.

Mencuri, tetap saja mencuri meski hanya mencuri kecil-kecilan. Mencuri 1 rupiah, 1.000 rupiah atau 100 trilyun, namanya juga tetap mencuri. Melakukan tindakan ini berarti telah meruntuhkan salah satu tiang integritas.

Memiliki integritas tinggi tidaklah mudah, karena ujian demi ujian akan terus menggempur kita untuk membuktikan apakah integritas yang dimiliki adalah integritas asli dari dalam diri kita, atau hanya pengaruh dari orang-orang disekitarnya yang memiliki integritas tinggi. Integritas akan diuji pada saat-saat sulit dan hal-hal yang kritis. Tetap memiliki integritas pada saat-saat yang sulit sebagai ajang pembuktian, bahwa integritas yang kita miliki betul-betul murni.

Integritas tidak ditententukan oleh keadaan atau lingkungan. Dua orang anak yang dibesarkan pada keluarga yang samapun bisa saja memiliki integritas yang jauh berbeda. Integritas juga tidak dibentuk karena jabatan, gelar kesarjanaan, gelar kebangsawangan atau penghargaan dari orang lain.

Integritas lebih dekat kepada watak yang tulus secara permanen dalam diri kita.

Ada beberapa pertanyaan untuk menguji integritas kita, diantaranya :
  1. Bagaimanakah saya memperlakukan orang lain yang jelas-jelas tidak menguntungkan bagi saya?
  2. Apakah cara bersikap dan bertutur kata saya berlainan bergantung dengan siapa saya berhubungan?
  3. Apakah tingkah laku dan tutur kata saya sama, baik ketika bersama orang lain maupun saat sendiri?
  4. Apakah saya cepat mengaku salah tanpa unsur paksaan jika memang bersalah?
  5. Apakah saya memiliki pedoman yang tetap saat memutuskan hal-hal tentang moral, atau bergantung situasi?
  6. Kalau terjadi masalah dengan orang lain, apakah saya langsung bicara kepada orang tersebut, atau membicarakan tentang orang tersebut?
  7. Apakah saya jujur mengenai hal kecil maupun besar meski dalam keadaan sulit?
  8. Apakah saya selalu memenuhi janji yang telah disepakati dengan orang lain?
  9. Apakah saya selalu menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab yang telah saya sanggupi?
  10. Apakah saya siap dengan segala risiko atas ucapan dan tindakan yang saya lakukan?

Kesepuluh pertanyaan tersebut hanyalah indikator integritas anda, namun integritas sesungguhnya akan terlihat secara spontan ketika anda penyikapi sesuatu. Karena integritas merupakan respon spontan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi. Integritas tidak bisa dibuat-buat. Integritas juga tidak bisa dijual.

Calon customer hanya akan menuruti segala yang diinginkan marketer, ketika ia yakin sepenuhnya bahwa ia tidak akan dijerumuskan ke hal-hal buruk. Ia yakin bahwa semua yang disarankan oleh marketer adalah demi kebaikanya sendiri, bukan demi keuntungan marketer semata. Ia juga percaya, bahwa produk yang ia beli adalah produk terbaik karena dijual oleh orang yang bertanggungjawab.

Bagi anda yang baru menyadari pentingnya integritas demi kesuksesan diri sendiri, belum terlambat. Mari kita mulai belajar untuk membangun integritas tinggi dan tak akan pernah bisa ditukar dengan apapun didunia ini.

Tidak ada komentar:

Merebut Masa Depan

Masa depan sukses pasti menjadi impian setiap orang, berbagai cara diupayakan untuk mencapainya. Standard tentunya sudah ditentukan lebih a...