Pengajian Nur Hidayah

Pengajian rutin setiap malam Jumat Kliwon jamaah Pengajian Nur Hidayah Sedogan untuk bulan Maret 2008 ini menempati rumah bapak Martodiharjo sesuai hasil arisan yang dijadikan sarana menentukan tempat pengajian bulan berikutnya, acara kali ini diisi mujahadah yag dipimpin oleh Bapak Sunarto, Rois Sinduharjo selatan yang juga ketua pengajian Nur Hidayah. Dalam acara Pengajian Jumat Kliwon selalu ada pembacaan kalimah thoyibah hanya bentuknya tidak selalu sama, yang paling sering adalah membaca surat yasin dan dilanjutkan tahlil. Sebagai pembawa acara tetap saya diawal pengajian selalu bertanya dulu kepada ketua dan shohibul hajat acara mau diisi apa dan bagimana karena untuk meyusun pengalokasian waktu yang telah disepakiti cukup dua jam setiap pengajian yang dimulai pukul delapan dan usai pukul sepuluh.

Pengajian ini didirikan sekitar tahun delapan puluhan pada saat itu acara tahlilan hanya berlangsung pada peringatan orang meninggal dan yasinan dibacakan jika ada orang sakit yang tak kunjung sembuh. Pada saat itu muslim di Sedogan masih banyak yang abangan dalam artian tidak menjalankan sholat dari sekitar sepuluh kepala keluarga baru dua rumah yang menjalankan sholat lima waktu. Akan tetapi jika acara tahlilan hampir seluruh warga datang, oleh karena itu wadah ini dijadikan sarana pembinaan.

Dalam perjalanan waktu organisasi ini mengalami pasang surut dan baru Januari 2007 diadakan penyegaran kepengurusan dengan maksud agar punya energi baru. Alhamdulillah setelah satu tahun berjalan sudah ada hasilnya pengajian rutin jumat kliwon berlagsung terus dan setiap malam jumat kegiatan rutin berjalan juga dengan variasi acara, terutama mengakomodir mereka yang punya keahlian seperti kesenian tetapi belum suka sholat apalagi sholat jamaah di masjid walau dekat. Grup barzanji atau dibaan sudah bisa tampil pada acara-acara seperti kelahiran bayi, tujuhbelasan.

Meski demikian masih menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi pengurus untuk memberikan kesadaran agar muslim Sedogan punya kewajiban sholat wajib lima waktu sehari semalam dan bisa berbondong-bondong ke masjid ketika azan tiba. Memang prosenatse jamaah yang ke masjid ketika azan tiba relatif masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah warga muslim Sedogan terutama remaja dan pemudanya serasa gersang.