Setiap komunikasi yang digunakan untuk pembangunan merek harus selaras dengan nilai-nilai dan kepribadian merek tsb. Kerusakan bisa terjadi jika setiap bagian komunikasi tidak konsisten atau tidak tepat dengan karakter merek tsb. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa perusahan dalam bentuk apapun harus “berbicara dengan satu suara” dalam mendukung pembangunan merek.
Ada beberapa hal yang bisa membangun citra merek secara positif maupun negatif seperti :
Kata-kata yang keluar dari mulut.
Setiap orang pasti berinteraksi dengan orang lain, mereka akan bercerita pengalaman mereka mengenai suatu merek. Pengalaman mereka tentang merek tsb menjadi reputasi dan citranya.
Moral karyawan.
Ini akan terlihat jelas jika perusahaan tsb bergerak dalam bidang jasa seperti pakaian dan penampilan yang acak-acakan, sikap yang acuh tak acuh. Ini semua akan mempengaruhi penilaian konsumen yang pada akhirnya akan menentukan citra dan reputsi merek itu.
Kinerja dan pengembangan produk.
Mutu adalah tugas pertama dalam pengembangan suatu produk. Inovasi harus menghasilkan differensiasi produk dalam tema yang sama seperti kepribadiannya.
Bangunan fisik.
Yang dimaksud adalah tempat jualannya, pabrik, kantor pusat dll. Ambil contoh, jika tempat jualan suatu makanan kotor, pelanggan bisa berpikir mutu produk tsb tidak baik (tidak hygienis). Kepribadian merek berkaitan dengan penempatan merek tsb dan bagaimana kinerjanya..
Kemasan.
Dalam kaitannya dengan kepibadian suatu merek, kemasan suatu produk sama serupa dengan mengenakan pakaian untuk diri kita sendiri. Kemasan ini penting, karena hal pertama yang dilihat oleh konsumen.
Hubungan massa.
Humas merupakan proses penting yang dijalankan setiap hari, hal ini untuk memperjelas dan mempertegas identitas merek yang bisa dibangun melalui keterangan press, acara perusahaan atau pidato perusahaan juga interaksi dengan pelangan.
Program afiliasi.
Suatu perusahaan baiknya membuat program loyaltas pelanggan. Dalam membuat program ini bisa saja mengikutsertakan perusahaan lain yang akan memberikan keuntungan ganda bagi konsumen. Akan tetapi perlu diperhatiakn bahwa dalam pembuatan suatu program afiliasi atau kerjasama harus dilihat apakah perusahaan yang akan diajak kerjasama mempunyai nilai-nilai merek yang serupa.
Promosi.
Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan perjualan dan harus dilakukan sangat hati-hati sehingga tidak terlihat merek tsb “drop off your pants”.
Menjadi sponsor dan endorsement.
Endorsement intinya adalah dimana kepribadian nyata digunakan untuk meproyeksikan kepribadian merek. Seperti Tag Heuer memilih Lewis Hamilton untuk model iklannya. Hal ini sesuai dengan kepribadian merek tsb yang melambangkan ketangguhan dan tahan lama.
Iklan.
Tujuan beriklan adalah membujuk orang untuk mengambil tindakan tertentu atau mencapai titik pandang tertentu. Above the line advertising (ATL) mencakup pers, tv, radio, poster, papan merek. Below the line (BTL) advertising mencakup surat langsung, pameran, demonstrasi. Semua kegitan ini menyajikan merek kepada dunia luar dan bisa mempunyai suatu dampak yang besar terhadap citra merek.
Pemasaran langsung.
Agar bisa sukses, pemasaran langsung harus ditargetkan secara tepat. Para pelanggan diidentifikasi sebagai individu. Tujuan pemasaran secara langsung adalah menangkap data sebanyak mungkin tentang individu dan menyimpannya pada suatau database.
Standar dan perilaku layanan.
Pengalaman merek pelanggan adalah segalanya, dan mutu layanan harus sesuai dengan kepribadian dan penentuan posisi merek.
Setiap citra dan setiap fase yang tercakup dalam komunikasi suatu perusahaan, cara iklan ditampilkan dalam suatu media komunikasi dan gaya bahasa yang digunakan, setiap sentuhan yang ditampilkan pada produk, setiap segmen market yang dituju, setiap layanan yang disediakan harus berfokus pada platform merek strategis yaitu kepribadian dan penentuan posisinya.
1 komentar:
Setuju! Karena memang setiap image selalu tercermin oleh perilaku. Sehingga kita harus memenej perilaku kita agar image yang tercermin pun jadi ikut baik...
Posting Komentar